Dia mengeluh kecil ,
Ah imannya turun lagi,
Sujud terakhir dia
pada tahajud dan solat Dhuha pagi tadi,
Tidak pernah dia
lupa untuk memohon agar dikuatkan Iman,
Diteguhkan
pendirian,
Dan diberi
ketenangan hati,
Tapi tadi ternyata
imannya masih lemah,
Dia hanya mampu
mengutuk di dalam hati kecilnya sahaja,
Tanpa berani
bersuara,
Wajahnya sahaja
nampak tenang,
Tapi sebenarnya
tidak,
Kecewa dia ,
Dia masih belum bisa
jadi hamba yang terbaik,
Dia masih kaku
dengan penghijrahan ini,
Dia itu mudah jatuh,
Hatinya juga rapuh,
Dia tahu , Allah
sedang mengujinya,
semakin dia
ingin berubah ke arah kebaikan,
Semakin itu dia
kerap diuji,
Kadang dia letih,
Penat sangat untuk
menanggung semuanya,
Tanpa sedar air
matanya sudah membasahi pipi,
Terus kalam Allah
dibuka,
Menghayati mesej
cinta Allah,
Sering saja dia
mengeluh letih dengan semuanya,
Tapi dia tahu, Allah
itu dekat, lebih dekat dari urat lehernya sendiri,
Mana mungkin Allah
tinggalkan dia bersendirian,
Tanpa memberi
kekuatan padanya,
Untuk menghadapi
ujian ini,
Duka , sedih, kecewa
merantai hidupnya kini,
Tapi dia yakin yang
semuanya hanya sementara,
Pelangi itu akan
muncul di akhirnya juga,
Memang SABAR itu
payah ,
Kerana GANJARANYA
amat besar,
Syurga itu manis,
Tapi menujunya
pahit,
Semuanya ujian itu
harus dilalui,
Tidak perlu
dipersoalkan,
Yang bergelar hamba
itu memang layak diuji,
Untuk mengetahui
sejauh mana imannya,
Dan itu semua
membuatkan dia Redha,
Maha penyanyang ,
maha pengampun, maha mengasihani,
Dia tidak pernah
lupa dengan semua sifat Allah,
Malah dia itu begitu
yakin sekali dengan semua itu,
Itu saja membuatkan
dia kuat dan tabah mengharungi semuanya,