Sunday 3 November 2013

monolog_sepi





Dia mengeluh kecil , Ah imannya turun lagi,  
Sujud terakhir dia pada tahajud dan solat Dhuha pagi tadi,
Tidak pernah dia lupa untuk memohon  agar dikuatkan Iman,
Diteguhkan pendirian,
Dan diberi ketenangan hati,

Tapi tadi ternyata imannya masih lemah,
Dia hanya mampu mengutuk di dalam hati kecilnya sahaja,
Tanpa berani bersuara,
Wajahnya sahaja nampak tenang,
Tapi sebenarnya tidak,

Kecewa dia ,
Dia masih belum bisa jadi hamba yang terbaik,
Dia masih kaku dengan penghijrahan ini,
Dia itu mudah jatuh,
Hatinya juga rapuh,

Dia tahu , Allah sedang mengujinya,
 semakin dia  ingin berubah ke arah kebaikan,
Semakin itu dia kerap diuji,
Kadang dia letih,
Penat sangat untuk menanggung semuanya,
Tanpa sedar air matanya sudah membasahi pipi,
Terus kalam Allah dibuka,
Menghayati mesej cinta Allah,

Sering saja dia mengeluh letih dengan semuanya,
Tapi dia tahu, Allah itu dekat, lebih dekat dari urat lehernya sendiri,
Mana mungkin Allah tinggalkan dia bersendirian,
Tanpa memberi kekuatan padanya,
Untuk menghadapi ujian ini,


Duka , sedih, kecewa merantai hidupnya kini,
Tapi dia yakin yang semuanya hanya sementara,
Pelangi itu akan muncul di akhirnya juga,
Memang SABAR itu payah ,
Kerana GANJARANYA amat besar,
Syurga itu manis,
Tapi menujunya pahit,

Semuanya ujian itu harus dilalui,
Tidak perlu dipersoalkan,
Yang bergelar hamba itu memang layak diuji,
Untuk mengetahui sejauh mana imannya,
Dan itu semua membuatkan dia Redha,


Maha penyanyang , maha pengampun, maha mengasihani,
Dia tidak pernah lupa dengan semua sifat Allah,
Malah dia itu begitu yakin sekali dengan semua itu,
Itu saja membuatkan dia kuat dan tabah mengharungi semuanya,